Saturday, October 31, 2009

Madah Hari Ini....31 Oktober 2009

Sepotong Roti Penebus Dosa

Abu Burdah bin Musa Al-Asy'ari meriwayatkan, bahwa ketika menjelang wafatnya Abu Musa pernah berkata kepada puteranya: "Wahai anakku, ingatlah kamu akan cerita tentang seseorang yang mempunyai sepotong roti." Dahulu kala di sebuah tempat ibadah ada seorang lelaki yang sangat tekun beribadah kepada Allah. Ibadah yang dilakukannya itu selama lebih kurang tujuh puluh tahun. Tempat ibadahnya tidak pernah ditinggalkannya, kecuali pada hari-hari yang telah dia tentukan. Akan tetapi pada suatu hari, dia digoda oleh seorang wanita sehingga diapun tergoda dalam bujuk rayunya dan bergelimang di dalam dosa selama tujuh hari sebagaimana perkara yang dilakukan oleh pasangan suami-isteri. Setelah ia sadar, maka ia lalu bertaubat, sedangkan tempat ibadahnya itu ditinggalkannya, kemudian ia melangkahkan kakinya pergi mengembara sambil disertai dengan mengerjakan solat dan bersujud.

Akhirnya dalam pengembaraannya itu ia sampai ke sebuah pondok yang di dalamnya sudah terdapat dua belas orang fakir miskin, sedangkan lelaki itu juga bermaksud untuk menumpang bermalam di sana, karena sudah sangat letih dari sebuah perjalanan yang sangat jauh, sehingga akhirnya dia tertidur bersama dengan lelaki fakir miskin dalam pondok itu. Rupanya di samping kedai tersebut hidup seorang pendita yang ada setiap malamnya selalu mengirimkan beberapa buku roti kepada fakir miskin yang menginap di pondok itu dengan masing-masingnya mendapat sebuku roti.

Pada waktu yang lain, datang pula orang lain yang membagi-bagikan roti kepada setiap fakir miskin yang berada di pondok tersebut, begitu juga dengan lelaki yang sedang bertaubat kepada Allah itu juga mendapat bahagian, karena disangka sebagai orang miskin. Rupanya salah seorang di antara orang miskin itu ada yang tidak mendapat bahagian dari orang yang membahagikan roti tersebut, sehingga kepada orang yang membahagikan roti itu ia berkata: "Mengapa kamu tidak memberikan roti itu kepadaku." Orang yang membagikan roti itu menjawab: "Kamu dapat melihat sendiri, roti yang aku bagikan semuanya telah habis, dan aku tidak membagikan kepada mereka lebih dari satu buku roti." Mendengar ungkapan dari orang yang membagikan roti tersebut, maka lelaki yang sedang bertaubat itu lalu mengambil roti yang telah diberikan kepadanya dan memberikannya kepada orang yang tidak mendapat bahagian tadi. Sedangkan keesokan harinya, orang yang bertaubat itu meninggal dunia.

Di hadapan Allah, maka ditimbanglah amal ibadah yang pernah dilakukan oleh orang yang bertaubat itu selama lebih kurang tujuh puluh tahun dengan dosa yang dilakukannya selama tujuh malam. Ternyata hasil dari timbangan tersebut, amal ibadat yang dilakukan selama tujuh puluh tahun itu dikalahkan oleh kemaksiatan yang dilakukannya selama tujuh malam. Akan tetapi ketika dosa yang dilakukannya selama tujuh malam itu ditimbang dengan sebuku roti yang pernah diberikannya kepada fakir miskin yang sangat memerlukannya, ternyata amal sebuku roti tersebut dapat mengalahkan perbuatan dosanya selama tujuh malam itu. Kepada anaknya Abu Musa berkata: "Wahai anakku, ingatlah olehmu akan orang yang memiliki sebuku roti itu!"

Rapatkan Saff Mantapkan Ukhuwwah

Rapatkan Saff Mantapkan Ukhuwwah Melandasi Etika Memacu Gerakkerja

1. Kewajipan ternyata lebih banyak dari masa yang ada pada kita . Justeru itu , jangan lengah , alpa dan bersahaja . Sebaliknya tangkas , tuntas dan cergas .
2. Jangan buka terlalu luas ruang untuk berkhilaf kerana disana terlalu banyak sudut yang boleh kita bersama .
3. Padam secepat mungkin api fitnah yang semakin merebak dan membinasakan jamaah . Sebaliknya , segeralah nyalakan obor persaudaraan [ ukhuwwah fillah ] dan sematkan jiwa berjuang untuk menjulang panji perjuangan ke arah membina negara Toiyyibah [ sejahtera ] dan mengharapkan curahan Maghfirah [ keampunan ]
4. Peliharalah wadah perjuangan suci ini daripada panahan syaithan dan racun iblis agar ia tidak musnah binasa . Korbankanlah perasaan dan apa jua kepentingan diri dan dunia kita andai ia membuatkan jamaah terpelihara , lantaran pengorbanan adalah syarat kemenangan bagi perjuangan suci ini .
5. Mengorbankan tenaga , masa dan wang ringgit barangkali mudah bahkan jauh lebih mudah berbanding korban perasaan terutama saat berdepan keputusan yang tidak memihak kepada kemahuan dan keinginan kita . Sungguhpun demikian , mengorbankan perasaan untuk menerima keputusan mesyuarat [ syura ] sebagai contoh , adalah sebahagian dari ketaatan yang dituntut oleh syara' biar dikala sukar dan getir .
6. Suatu yang paling bernilai dan penting dalam jamaah kita ialah persaudaraan [ ukhuwwah fillah ] dikalangan kita . Ukhuwwah yang diperkaya dengan nilai mahabbah [ kasih sayang ] dan tasaamuh [ tolak ansur ] yang tinggi . Jauh dari bayangan hasad dengki , dendam dan khianat .
7. Seketika jamaah kita terpaksa mengharungi zon sukar . Badai yang mampu menghancurkan seluruh struktur utama jamaah , jika pemimpin dan anggota tidak benar - benar mempertahankannya dengan semangat cintakan Islam dan jamaahnya .
8. Jamaah yang benar dan suci ini mengundang dendam dan cemburu yang sungguh dahsyat dari musuh durjana . Inilah yang telah didedahkan oleh Allah swt di dalam kitab suciNya . Kelicikan mereka dengan bara dendam yang tidak kunjung padam terhadap cita - cita perjuangan Islam ini bisa sahaja membuatkan mereka berani dan nekad menyusup masuk , menyelinap dari celah saf pejuang - pejuang kita lalu membisikkan sejuta fitnah yang menjarakkan mereka malah mencetus sengketa .
9. Sejarah semalam memang masih membekas bahkan pedihnya masih terasa angkara panahan fitnah . Namun bukankah kita selalu dituntut agar berkorban demi perjuangan ? lalu , lupakan lah sengketa lama dan padamkan lah api kebencian . Kita tautkan kembali ikatan ukhuwwah yang longgar akibat gegaran semasa melintasi zon sukar tersebut . Kini kita fokus tanggungjawab dan amanah perjuangan yang belum selesai ditunaikan . Mentari esok masih sedia menyinar . Terpulang kepada kita , apakah mahu terus melangkah atau kita masih tidak mahu mengalah .
10. Fikirkan masa depan perjuangan ini buat generasi akan datang . Janganlah kita rosakkan segalanya kerana mengidam sebuah kepuasan yang belum pasti . Hulurkan tangan kalian , kita bersilang menderap langkah tanpa menoleh lagi mengenang tragedi silam demi masa depan Islam yang gemilang . Ayuh , kita hadapi musuh tanpa ragu !

Sambutan Jubli Perak PASTI Malaysia






Tarikh :

30 & 31 Oktober 2009


Tempat :

Perkarangan Stadium Sultan Muhammad IV, Kota Bharu


Perasmian oleh :

YAB Tuan Guru Dato’ Haji Nik Abdul Aziz bin Nik Mat

(10.30 pagi, 30 Oktober 2009)

Thursday, October 29, 2009

Madah Hari Ini...29 Oktober 2009


Kisah Sesendok Madu...

Ada sebuah kisah simbolik yang cukup menarik untuk kita semak. Kisah ini adalah kisah tentang seorang raja dan sesendok madu. Alkisah, pada suatuketika seorang raja ingin menguji kesadaran warganya. Raja memerintahkanagar setiap orang, pada suatu malam yang telah ditetapkan, membawa sesendokmadu untuk dituangkan dalam sebuah bejana yang telah disediakan di puncakbukit ditengah kota. Seluruh warga kota pun memahami benar perintah tersebutdan menyatakan kesediaan mereka untuk melaksanakannya.
Tetapi dalam pikiran seorang warga kota (katakanlah si A) terlintas suatucara untuk mengelak, "Aku akan membawa sesendok penuh, tetapi bukan madu.Aku akan membawa air. Kegelapan malam akan melindungi dari pandangan mataseseorang. Sesendok airpun tidak akan mempengaruhi bejana yang kelak akandiisi madu oleh seluruh warga kota."
Tibalah waktu yang telah ditetapkan. Apa kemudian terjadi? Seluruh bejanaternyata penuh dengan air. Rupanya semua warga kota berpikiran sama dengansi A. Mereka mengharapkan warga kota yang lain membawa madu sambilmembebaskan diri dari tanggung jawab.
Kisah simbolik ini dapat terjadi bahkan mungkin telah terjadi, dalamberbagai masyarakat manusia. Dari sini wajar jika agama, khususnya Islam,memberikan petunjuk-petunjuk agar kejadian seperti di atas tidak terjadi:"Katakanlah (hai Muhammad), inilah jalanku. Aku mengajak ke jalan Allahdisertai dengan pembuktian yang nyata. Aku bersama orang-orang yangmengikutiku (QS 12:108)Dalam redaksi ayat di atas tercermin bahwa seseorang harus memulai daridirinya sendiri disertai dengan pembuktian yang nyata, baru kemudian diamelibatkan pengikut-pengikutnya.
"Berperang atau berjuang di jalan Allah tidaklah dibebankan kecuali padadirimu sendiri, dan bangkitkanlah semangat orang-orang mukmin(pengikut-pengikutmu) (QS 4:84)Perhatikan kata-kata "tidaklah dibebankan kecuali pada dirimu sendiri." NabiMuhammad saw. pernah bersabda: "Mulailah dari dirimu sendiri, kemudiansusulkanlah keluargamu." Setiap orang menurut beliau adalah pemimpin danbertanggung jawab atas yang dipimpinnya, ini berarti bahwa setiap orangharus tampil terlebih dahulu. Sikap mental demikianlah yang dapat menjadikanbejana sang raja penuh dengan madu bukan air, apalagi racun.
Pelita Hati - M. Quraish Shihab

Al - Quran Sebagai Pembela Di Hari Akhirat

Abu Umamah r.a. berkata : "Rasulullah S.A.W telah menganjurkan supaya kami semua mempelajari Al-Qur'an, setelah itu Rasulullah S.A.W memberitahu tentang kelebihan Al-Qur'an."Telah bersabda Rasulullah S.A.W : Belajarlah kamu akan Al-Qur'an, di akhirat nanti dia akan datang kepada ahli-ahlinya, yang mana di kala itu orang sangat memerlukannya."Ia akan datang dalam bentuk seindah-indahnya dan ia bertanya, " Kenalkah kamu kepadaku?" Maka orang yang pernah membaca akan menjawab : "Siapakah kamu?"
Maka berkata Al-Qur'an : "Akulah yang kamu cintai dan kamu sanjung, dan juga telah bangun malam untukku dan kamu juga pernah membacaku di waktu siang hari."Kemudian berkata orang yang pernah membaca Al-Qur'an itu : "Adakah kamu Al-Qur'an?" Lalu Al-Qur'an mengakui dan menuntun orang yang pernah membaca mengadap Allah S.W.T. Lalu orang itu diberi kerajaan di tangan kanan dan kekal di tangan kirinya, kemudian dia meletakkan mahkota di atas kepalanya.Pada kedua ayanh dan ibunya pula yang muslim diberi perhiasan yang tidak dapat ditukar dengan dunia walau berlipat ganda, sehingga keduanya bertanya : "Dari manakah kami memperolehi ini semua, pada hal amal kami tidak sampai ini?"
Lalu dijawab : "Kamu diberi ini semua kerana anak kamu telah mempelajari Al-Qur'an."

PAS Adakan Seminar Mengantikan Muktamar Khas

PAS akan mengadakan satu seminar khas bagi membincangkan halatuju parti itu bagi menggantikan muktamar khas yang dicadangkan oleh Mursyidul Amnya.
Seminar yang bakal disertai oleh lebih 1000 perwakilan dari seluruh negara itu akan diadakan 7 November ini di Dewan Datuk Fadzil Noor, Markas Tarbiyah PAS Pusat, Taman Melewar, Kuala Lumpur.
Antara yang akan dijemput memberikan pandangan nanti adalah Profesor Dr Abdul Aziz Bari.
Demikian beritahu Presiden PAS, Datuk Seri Tuan Guru Abdul Hadi Awang dalam sidang medianya jam 1.00 pagi tadi.
Sidang media itu diadakan selepas mesyuarat khas Jawatankuasa Pusat yang diadakan di Pejabat Agung PAS, Jalan Raja Laut.
Selain itu, mesyuarat khas itu juga mengambil ketetapan agar Lembaga Disiplin PAS yang dipimpin oleh Datuk Tuan Ibrahim Tuan Man menyiasat semua dakwaan terhadap PAS Selangor.
Lembaga ini akan mencadangkan tindakan disiplin kepada mana-mana pihak yang didapati bersalah melanggar disiplin parti.
Dalam sidang media itu juga, Abdul Hadi memaklumkan, isu Kerajaan Perpaduan ditutup sepenuhnya dan tidak akan berbangkit lagi.
Turut serta dalam sidang media selepas mesyuarat berjalan mulai jam 9.00 malam hingga 1.00 pagi itu adalah Naib Presiden, Tuan Ibrahim Tuan Man, Salahudin Ayub, Mahfuz Omar dan Setiausaha Agung, Datuk Mustafa Ali serta Ketua Pemuda, Nasrudin Hassan Tantawi.

Usrah DPPKM Kali Ke 2 Bersama Dato' YDP PAS Machang





Gambar Ahli Usrah DPPKM Yang Sempat Di Ambil

Usrah Kali Ke 2 Ini Diadakan

Di Masjid Mukim Kaabah, Sebelah Rumah Dato' YDP

Pada 26 Oktober 2009

Sunday, October 25, 2009

Madah Hari Ini...25 Oktober 2009

INGAT MATI ~ SUMBER MOTIVASI IBADAH DAN PERJUANGAN

Imam Qurthubi menyebut dalam Tazkirahnya bahawa Ad Daqqaq rahimahullah telah menyebutkan 3 faedah mengingati mati. Pertama ; lekas bertaubat. Kedua; qana’ah dalam kehidupan dunia. Ketiga; bersemangat dalam ibadah.

Imam Qurthubi juga mengingatkan bahawa melupai mati itu adalah musibah yang terlebih besar dari kematian itu sendiri. Manusia melupakan mati dengan tidak mengingati mati walau sedikitpun, tidak pernah memikirkan kematian serta tidak beramal untuk berhadapan dengan saat kematiannya.

Jika kita selalu ingat mati dan merenung kematian yang kita bakal hadapi, nescaya ia akan menjadi motivasi terbaik dalam melakukan ‘pecutan’ dalam ibadah serta perjuangan. Mujahadah dalam ibadah akan menjadi bekalan paling penting ketika mati. Segala ujian, fitnah, mehnah, caci maki serta celaan manusia di sepanjang liku-liku perjalanan jihad serta perjuangan turut akan menjadi bekalan selepas mati. Semakin besar ujian dalam perjuangan , semakin besar janji pahalanya di sisi Allah SWT.

Sangat sedikit yang bersyukur. Sangat sedikit yang memahami. Sayang seribu kali sayang !

Wajib Mendidik Hati Takutkan Allah SWT

Telah berkata sebahagian dari ulama’ salaf ;

“Takut kepada Allah SWT dapat menutup mata hati orang yang punya rasa takut tersebut dari terpaut dengan kecintaan terhadap dunia yang penuh dengan tipu daya”

Allah SWT juga telah berjanji untuk mengurniakan syurga kepada hambaNya yang mempunyai rasa gerun dan takut kepadaNya. Allahu Jalla Jalaaluh berfirman;

“Dan bagi orang yang takut akan saat menghadap Tuhannya itu dua syurga” - surah Ar Rahman : 46

Berkata al Imam Mujahid ‘alaihi rahmatulLah ;

“Di dalam ayat ini, dijelaskan bahawa Allah SWT akan mengadili setiap jiwa (makhluk). Sesiapa yang melakukan sesuatu, lantas dia takut untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan Allah SWT di akhirat kelak, maka dia berhak mendapat syurga Allah SWT”

Imam Mujahid menyambung lagi ;

“Dia (orang yang dimaksudkan di dalam ayat di atas) adalah seorang yang melakukan dosa, lalu teringat bahawa perbuatannya kelak dipertanggungjawabkan ketika mengadap Allah SWT, lantas dia meninggalkan perbuatan tersebut”

Imam Mujahid juga menyebut ;

“Dia (orang yang dimaksudkan di dalam ayat di atas) juga adalah seorang hamba yang merasa bingung dan resah dengan maksiat yang dilakukannya, lantas segera ia teringat kepada Allah SWT dan meninggalkan perbuatan keji tersebut kerana Allah

”Diriwayatkan daripada al Hasan bahawa ia berkata ;

“Syurga berkata : “wahai Tuhanku, aku ini sebenarnya diciptakan untuk apa?”, Allah lalu berfirman: “Untuk orang-orang yang menyembahku dan takut kepadaKu”.

Wahab ibn Munabbih berkata ;

“Tidak ada yang membuat Allah SWT lebih senang daripada disembah dengan disertai rasa takut kepadaNya”

Jangan nyalakan Api Fitnah

1. Fitnah adalah satu malapetaka yang membinasakan . Sememangnya Islam memberi perhatian serius terhadap bahaya fitnah sehingga disebut implikasinya lebih buruk dari membunuh .

2. Fitnah secara umumnya adalah pencetus sengketa justeru ia sering membabitkan tuduhan tanpa bukti , pra sangka tanpa asas dan persepsi yang salah . Malah fitnah sering beriringan dengan dendam atau sekurang - kurangnya rasa tidak puas hati terhadap pihak yang lain .

3. Ia juga seperti harimau yang sedang tidur . Sesiapa sahaja yang mengejutkannya dari tidur yang nyenyak hanya membuatkan harimau itu bingkas dan menerkam . Sedikit sahaja percubaan meniup api fitnah , ia akan menyala dan menyambar .

4. Fitnah jua boleh tercetus dalam pelbagai situasi juga dari aneka posisi . Lantaran itu , berhati - hatilah kerana fitnah adalah agenda syaithan yang pastinya ingin melihat para pejuang Islam berantakan sesama sendiri .

5. Semoga kita dipelihara oleh Allah swt daripada kebinasaan ini . Jauhi fitnah malah jangan sekali - kali berjinak - jinak dengan fitnah . Jika ingin membuat tuduhan , pastikan ada bukti yang kukuh dan jelas . Jika mahu mengandai atau menyangka , pastikan andaian atau sangkaan itu baik . Jika mahu membentuk persepsi , bentuklah persepsi yang tepat dan benar .

6. Terlebih wajar sikap itu diambil tatkala kita berhadapan dengan sahabat seperjuangan . Meskipun wujud perbedaan pandangan dan kelainan tindakan dikalangan anggota jamaah , ianya tidak menghalalkan kita mencetus dan menabur fitnah . Fitnah yang dicetus samalah kita menikam dan membunuh sahabat seperjuangan kita bahkan kesannya lebih kejam .

7. Mengelak agar fitnah tidak terus subur menjadi tanggungjawab kita semua dengan memastikan diri kita tidak bercakap dan mengulas dalam perkara yang kita tidak tahu hujung pangkal atau jangan sekali - sekali membentuk sikap dan fikiran semata - mata mendengar dari satu pihak tanpa menilai dengan adil dan memberi peluang kepada pihak lain pula .

8. Padam segera api fitnah dan padam juga semangat dendam yang membara . Tiada siapa yang boleh mengaut keuntungan apabila fitnah ini merebak , sebaliknya jamaah akan binasa , anggota jamaah akan berpecah , masa depan perjuangan menjadi suram dan Allah swt akan murka .

9. Atas nama Allah swt kita bersyahadah , kitab suci al Quran menjadi rujukan bersama dan mendaulatkan Islam adalah matlamat kita , maka saya menyeru semua pihak agar kita bertaut kembali di atas nokhtah yang sama ini . Tiada yang membezakan kita dan tiada siapa yang boleh menjarakkan kita kecuali kita sengaja melakukannya atau kita sengaja membuka ruang kepada agent - agent musuh untuk menyelinap masuk merosakkan jamaah dari dalam .

10. Marilah kita menghayati kembali ruh berjamaah yang berpaksi di atas semangat ukhuwwah fillah yang utuh lagi intim . Jangan pula kita seronok melihat jamaah retak dan hubungan kita rosak . Mungkin banyak perkara terpaksa kita korbankan khasnya perasaan kita agar jamaah dan ukhuwwah kita kembali pulih malah lebih baik dari sebelumnya . Ianya tidak mustahil dan kita boleh melakukannya demi Islam .